RuangSeni — Panggung Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Provinsi Lampung berubah menjadi ruang futuristik yang mencekam, saat karya tari Synthetic dipentaskan pada malam 23 Juni 2025 dalam gelaran “Quadra: A Contemporary Encounter”. Karya dari mahasiswa Pendidikan Tari Angkatan 2022 ini menyuguhkan pertunjukan yang tak hanya memanjakan mata, tapi juga menggugah kesadaran.
Dengan konsep kuat tentang realitas digital masa kini, Synthetic menyentil perubahan pola hidup manusia yang semakin terikat pada teknologi. Dimulai dari gambaran aktivitas membaca buku yang kini digantikan layar digital, hingga pelan-pelan tubuh manusia dimiripkan dengan mesin. Penari tampil seolah-olah telah kehilangan kendali atas tubuhnya, seperti boneka yang dikendalikan sistem tak kasat mata.
Koreografi yang diciptakan oleh Ana Melisa, Cindi Novita Sari, Dianti, dan Yustia Fitrianti, membawa penonton menyelami kondisi manusia modern yang kian kehilangan orisinalitas dan kebebasan berpikir. Gerakan-gerakan kaku, gerak berulang layaknya robot, dan ekspresi datar menjadi simbol kuat dalam menggambarkan degradasi otonomi individu.
Pertunjukan ini bukan sekadar pertunjukan tari biasa. Synthetic adalah pernyataan artistik yang menyoroti kegelisahan generasi muda terhadap ketergantungan manusia pada teknologi, khususnya artificial intelligence (AI). Mereka menunjukkan bahwa tubuh bukan hanya media gerak, tetapi juga alat kritik sosial.
Dengan tata cahaya yang dramatis dan musik elektronik yang menghantui, Synthetic meninggalkan kesan mendalam: bahwa teknologi memang memudahkan, tapi juga bisa menjerat. Karya ini membuktikan bahwa dunia tari kontemporer tidak hanya bicara estetika, tetapi juga bisa menjadi ruang perlawanan terhadap zaman.
(Yos)