RuangSeni – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyambut baik dan mendukung pengembangan museum Istana Tampak Siring. Menurutnya, Istana Tampak Siring adalah tempat yang bersejarah penuh nilai bersejarah.

“Di sini kita bisa melihat koleksi lukisan dari era Bung Karno hingga saat ini, termasuk sejumlah lukisan yang tercatat dalam buku koleksi Presiden Soekarno,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Rabu (8/10/2025) seperti yang dilansir dari detik.com.

Ia menekankan perlunya perhatian khusus terhadap koleksi lukisan era Bung Karno yang menjadi warisan budaya tak ternilai bagi bangsa Indonesia. Sebagai pendiri bangsa sekaligus pencinta seni, Presiden Soekarno memiliki koleksi lukisan dari para maestro terkemuka Indonesia yang menggambarkan kekayaan seni dan semangat zaman pada masa itu. Lukisan-lukisan ini tidak hanya menjadi karya visual yang indah, tetapi juga aset budaya yang mencerminkan perjalanan sejarah bangsa.

Lebih lanjut, Fadli mengungkapkan adanya rencana untuk membangun museum yang lebih proporsional di kompleks Istana Tampak Siring. Museum ini nantinya akan menjadi ruang pameran yang lebih representatif untuk koleksi lukisan tersebut, sekaligus berfungsi sebagai destinasi seni dan budaya yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan wisatawan.

“Dengan museum yang lebih baik, koleksi-koleksi ini dapat ditampilkan secara optimal. Ini bukan hanya soal seni, tetapi juga tentang menyampaikan cerita di balik karya-karya masterpiece yang sangat langka ini,” jelas Fadli.

Fadli percaya museum ini dapat menjadi daya tarik utama yang mengangkat seni dan budaya Indonesia di tingkat internasional. Menurut Fadli, museum ini nantinya bisa menjadi destinasi unggulan untuk melihat karya-karya maestro, sekaligus simbol kebanggaan kita sebagai bangsa yang kaya akan seni dan sejarah.

“Dengan rencana pengembangan ini, Istana Tampak Siring tidak hanya akan menjadi situs bersejarah, tetapi juga pusat seni dan budaya yang dapat mengedukasi generasi muda tentang pentingnya melestarikan warisan budaya bangsa. Museum ini diharapkan menjadi ruang apresiasi seni yang menggambarkan kekayaan peradaban Indonesias,”tegas Fadli. (Gun)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *